

Reporter : Nurhusnida, SKM, M.Kes • Editor : KKP_Padang2
KKP secara kontinu dan kosisten menjaga pintu masuk negara dari penyebaran penyakit menular melalui alat angkut, orang dan barang, sehingga peningkatan core capacities di KKP menjadi sangat penting. Pengawasan kesehatan yang dilakukan oleh KKP Kelas II Padang, tidak hanya dilakukan terhadap alat angkutnya saja, akan tetapi juga terhadap muatan dan orang serta lingkungan sekitar pelabuhan/bandara. Sejalan dengan hal tersebut, maka dilakukan kegiatan pengawasan melalui pembuatan laporan kegiatan rutin, dengan harapan dapat memberikan informasi yang dapat digunakan untuk menunjang kebijakan- kebijakan selanjutnya dengan tujuan tersedianya data dan informasi epidemiologi sebagai dasar manajemen kesehatan untuk pengambilan keputusan dalam perencanaan, pemantauan, evaluasi program kesehatan dan peningkatan kewaspadaan serta respon kejadian luar biasa yang cepat dan tepat dan teridentifikasinya faktor risiko penyakit PHEIC yang mungkin terbawa oleh alat angkut, barang atau ABK/ Crew dari luar negeri.
-
Pada bulan Januari 2023, jumlah alat angkut datang 1.003 unit, jumlah penumpang 99.888 orang dan jumlah crew 9.386, jumlah alat angkut yang berangkat 1.003 unit, jumlah penumpang 104.710 orang dan crew 9.484 orang, kedatangan/keberangkatan alat angkut dari wilayah terjangkit terbanyak adalah Soekarno Hatta (Cengkareng) dan dari negara terjangkit paling banyak dari Kuala Lumpur, jumlah penerbitan dokumen kesehatan sebanyak 1.011 dokumen yang terbanyak penerbitan PHQC (354 buku). Terjadi peningkatan kedatangan alat angkut/kapal (13,05%), penumpang 17,49% dan crew sebesar 16,50%, hal ini disebabkan karena adanya penambahan wilayah kerja Tua Pejat yang mulai aktif tanggal 1 Desember 2023.
-
Jumlah kunjungan pada sarana pelayan kesehatan yang ada di lingkungan KKP Kelas II Padang pada bulan Januari 2023 sebanyak 4.050 kunjungan, terbanyak pada pria (59,38%), kelompok umur terbanyak 15-44 tahun (35,97%) dan jenis penyakit terbanyak adalah penyakit tidak menular (78,00%).
-
Jumlah kasus penyakit dari data Dinas Kesehatan Sumatera Barat sebanyak 13.414 kasus, kasus terbanyak adalah ILI (Penyakit Serupa Influensa) 51,31%.
-
Penyakit Infeksi Emerging yang terdata adalah Monkeypox, Covid-19, Avian Influenza, Ebola, Polio, Demam Kuning, Demam Laksa, , Mers dan Penyakit Emerging lainnya.
-
Dari 57 negara dan 110 Provinsi yang melaporkan penyakit, penyakit yang terbanyak dilaporkan adalah Monkeypox (MPOX) yaitu terdapat di 40 Provinsi (Afrika = 4 Negara/Provinsi, Amerika 15 Negara/16 Provinsi, Asian 1 NegaraProvinsi dan Europa = 15 Negara/16 Provinsi).
-
Semua kegiatan pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit di bawah standar baku mutu, sarana air bersih, sampel air minum dan sanitasi alat angkut memiliki risiko rendah, yang belum memenuhi syarat hanya higiene sanitasi tempat pengolah makanan (5,88%) dan pengawasan HSBU (2,90%) belum memenuhi syarat.
-
Kegiatan pelayanan kesehatan terbatas hanya pada kunjungan berobat yaitu sebanyak 25 kunjungan, jumlah rujukan gawat darurat 25 rujukan, pemeriksaan kehamilan sebanyak 15 orang, kegiatan vaksin Internasional terlaksana pada vaksinasi maningitis sebanyak 137 orang dan vaksinasi Covid-19 sebanyak 75 orang, penerbitan dokumen kesehatan terdiri dari layak terbang 191 dokumen, izin angkut orang sakit 66 dokumen, izin angkut jenazah 9 dokumen, penerbitan Kier kesehatan 14 dokumen, sertifikat P3K kapal 15 dokumen, pemeriksaan obat dan P3K kapal 354 kali, skrining terduga HIV/AID dan TBC tidak ada.
Petugas KKP Kelas II Padang agar selalu meningkatkan pengawasan terhadap kedatangan dan keberangkatan orang, baik orang sakit atau yang sehat, pengawasan alat angkut itu sendiri agar risiko penularan penyakit melalui alat angkut, orang maupun barang dapat di cegah sedini mungkin. Memantau perkembangan kejadian KLB/ wabah atau selalu update kejadian penyakit di dunia.
Melakukan perbaikan kesehatan lingkungan terus menerus agar standar baku mutu untuk vektor dan binatang pembawa penyakit selalu di bawah standar yang ditetapkan. Melibatkan masyarakat dan kader dalam menjaga kesehatan lingkungan untuk sanitasi yang lebih baik dan terhindar dari vektor penyakit
Penulis : Nurhusnida, SKM, M.Kes (Epidemiolog Kesehatan.Ahli Madya)
Hit: 806