

Reporter : Nurhusnida, SKM, M.Kes • Editor : KKP_Padang2
KKP secara kontinu dan kosisten menjaga pintu masuk negara dari penyebaran penyakit menular melalui alat angkut, orang dan barang, sehingga peningkatan core capacities di KKP menjadi sangat penting. Pengawasan kesehatan yang dilakukan oleh KKP Kelas II Padang, tidak hanya dilakukan terhadap alat angkutnya saja, akan tetapi juga terhadap muatan dan orang serta lingkungan sekitar pelabuhan/bandara. Sejalan dengan hal tersebut, maka dilakukan kegiatan pengawasan melalui pembuatan laporan kegiatan rutin, dengan harapan dapat memberikan informasi yang dapat digunakan untuk menunjang kebijakan- kebijakan selanjutnya.
-
Pada bulan Februari 2023, jumlah alat angkut datang 967 unit, jumlah penumpang 91.069 orang dan jumlah crew 9.202, jumlah alat angkut yang berangkat 973 unit, jumlah penumpang 92.933 orang dan crew 9.128 orang, kedatangan/keberangkatan alat angkut dari wilayah tidak terjangkit terbanyak adalah Soekarno Hatta (Cengkareng) dan dari negara terjangkit paling banyak dari Kuala Lumpur, jumlah penerbitan dokumen kesehatan sebanyak 752 dokumen yang terbanyak penerbitan PHQC (370 buku). Terjadi penurunan kedatangan alat angkut/kapal (3,59%), penumpang 8,83% dan crew sebesar 1,96%, hal ini disebabkan karena kedatangan alat angkut, penumpang dan crew tidak bisa diprediksi sesuai kondisi saat ini.
-
Jumlah kunjungan pada sarana pelayan kesehatan yang ada di lingkungan KKP Kelas II Padang pada bulan Februari 2023 sebanyak 2.649 kunjungan, terbanyak pada wanita (59,38%), kelompok umur terbanyak 15-44 tahun (29,29%) dan jenis penyakit terbanyak adalah penyakit menular (50,47%).
-
Jumlah kasus penyakit dari data Dinas Kesehatan Sumatera Barat sebanyak 14.454 kasus adalah ILI penyakit serupa Influensa sebanyak 7.623 kasus (52,74%).
-
Penyakit Infeksi Emerging yang terdata adalah Monkeypox, Covid-19, Avian Influenza, Ebola, Polio, Demam Kuning, Demam Laksa, , Mers, Virus Marburg dan Penyakit Emerging lainnya (Maningitis, Legionellosis, Virus Nipah, Crimean-Congo Hemorrhagic Fever (CCHF), Virus Zika, Virus Hanta, Demam Rift Valley danListeriosis).
-
Dari 57 negara dan 110 Provinsi yang melaporkan penyakit, penyakit yang terbanyak dilaporkan adalah Monkeypox (MPOX) yaitu terdapat di 40 Provinsi (Afrika = 4 Negara/Provinsi, Amerika 15 Negara/16 Provinsi, Asian 1 NegaraProvinsi dan Europa = 15 Negara/16 Provinsi).
-
Semua kegiatan pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit di bawah standar baku mutu, sarana air bersih, sampel air minum dan sanitasi alat angkut memiliki risiko rendah, yang belum memenuhi syarat hanya higiene sanitasi tempat pengolah makanan (5,88%) dan pengawasan HSBU (3,45%) belum memenuhi syarat.
-
Kegiatan pelayanan kesehatan terbatas hanya pada kunjungan berobat yaitu sebanyak 29 kunjungan, jumlah rujukan gawat darurat 24 rujukan, pemeriksaan kehamilan sebanyak 11 orang, kegiatan vaksin Internasional terlaksana pada vaksinasi maningitis sebanyak 73 orang dan vaksinasi Covid-19 sebanyak 603 orang, penerbitan dokumen kesehatan terdiri dari layak terbang 172 dokumen, izin angkut orang sakit 60 dokumen, izin angkut jenazah 9 dokumen, penerbitan Kier kesehatan 561 dokumen, sertifikat P3K kapal 20 dokumen, pemeriksaan obat dan P3K kapal 361 kali, skrining terduga HIV/AID sebanyak 150 orang dan TBC sebanyak 216 orang serta Verifikasi dan Pengawsan Klinik sebanyak 1 kali.
Bagi petugas KKP Kelas II Padang agar selalu meningkatkan pengawasan terhadap kedatangan dan keberangkatan orang, baik orang sakit atau yang sehat, pengawasan alat angkut itu sendiri agar risiko penularan penyakit melalui alat angkut, orang maupun barang dapat di cegah sedini mungkin. Memantau perkembangan kejadian KLB/ wabah atau selalu update kejadian penyakit di dunia.
Melakukan perbaikan kesehatan lingkungan terus menerus agar standar baku mutu untuk vektor dan binatang pembawa penyakit selalu di bawah standar yang ditetapkan. Melibatkan masyarakat dan kader dalam menjaga kesehatan lingkungan untuk sanitasi yang lebih baik dan terhindar dari vektor penyakit.
Penulis : Nurhusnida, SKM, M.Kes (Epidemiolog Kesehatan.Ahli Madya)
Hit: 350