Kamis, 18 September 2025
Berdasarkan Permenkes No.10 Tahun 2023 KKP Kelas II Padang berganti nama menjadi Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Padang • Call Center / WhatsApp : 0811-6655-595 • Ayo Vaksin Meningitis di BKK Padang, Kuota Terbatas.. • Pendaftaran Pelayanan Vaksinasi kami berlakukan dengan Sistem Online melalui http://sinkarkes.kemkes.go.id • Bagi Anda Pelaku Perjalanan Ke Arab Saudi, Pastikan Anda Telah Divaksi Meningitis dan Memiliki Buku ICV (International Certificate of Vaccination) • PELANGGAN YANG TERHORMAT, MOHON MAAF ATAS KETIDAKNYAMANAN ANDA, ADMINISTRASI PELAYANAN JASA, KAMI MENERAPKAN SISTEM PEMBAYARAN ONLINE MELALUI BANK, ATM, DAN KANTOR POS. • BKK Padang Berkomitmen menjadi Wilayah Bebas Dari Korupsi... Berani Jujur...HEBAT!! • Selamat Datang Di Website Resmi Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Padang •
Berita
Info Publik Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Padang
Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Padang • Internasional23 Agustus 2023 - 12:07 WIB
Awas Bahaya Meningitis Mengintai Pelaku Perjalanan
Awas Bahaya Meningitis Mengintai Pelaku Perjalanan

Reporter : dr. Desrida, M.Biomed • Editor : BKK_Padang

 

Dalam beberapa dekade sekarang ini sudah jarang kita mendengar penyakit meningitis. Hal ini dikarenakan kebijakan perjalanan Internasional yang bisa dibilang ketat terutama untuk pelaku perjalanan Umrah. Setiap pelaku perjalanan Umrah diwajibkan untuk vaksin Meningitis. Sesuai dengan SE No. HK.02.02/C/9325/2022 vaksinasi meningitis bukan menjadi syarat wajib yang berangkat ke Arab Saudi dengan visa Umrah. Vaksin meningitis hanya diwajibkan bagi visa haji. Kembali ke pelaku perjalanan Umrah apakah vaksin terlebih dahulu atau tidak, karena lebih baik mencegah daripada mengobati.

Untuk lebih aman dalam melakukan perjalanan terutama umrah sangat dianjurkan untuk vaksinasi, terutama pelaku perjalanan yang mempunyai komorbid dan menghindari risiko penyakit selama perjalanan. Kenapa masih dianjurkan vaksinasi? karena masih adanya virus yang bersirkulasi selama penyelenggaraan Haji dan Umrah. Kasus Meningitis haji 2023 terjadi pada jemaah PDG 12 yang dinyatakan positif meningitis TB selama perawatan di RSAS.

Meningitis adalah penyakit yang menyerang selaput otak khususnya arachnoid dan piameter Meningitis dapat disebabkan oleh bakteri virus, jamur dan  penyebab non infeksi seperti penyakit sistemik dan neoplasma serta obat-obatan tertentu yang dapat menginduksi inflamasi meningeal. Imunologi yang turun atau defisiensi imunologi memudahkan kejadian meningitis . Meningitis yang disebabkan oleh bakteri  yaitu  Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitis, Listeria monocytogenes, dan Staphylococcus aureus sedangkan meningitis yang disebabkan oleh virus yaitu Haemophilus influenza (tipe B). Dalam dekade 20 tahun terakhir meningitis yang disebabkan haemophilus influenzae telah mulai menghilang.

Neisseria Meningitidis adalah bakteri yang paling banyak menyebabkan penyakit meningitis,  penyebab wabah epidemi di seluruh dunia yang memiliki keterkaitan dengan ibadah haji dan Umrah ke Arab Saudi. Pemberian vaksinasi meningitis merupakan pencegahan yang dapat dilakukan pelaku perjalanan terutama yang mempunyai komorbid.Vaksinasi dapat membentuk kekebalan. sehingga dapat mencegah terjadinya infeksi bakteri Neisseria Meningitis. 

Gejala klinis yang timbul pada meningitis bakterial berupa sakit kepala, lemah, menggigil, demam, mual, muntah, nyeri punggung, kaku kuduk, kejang, peka pada awal serangan, dan kesadaran menurun menjadi koma. Gejala meningitis akut berupa bingung, stupor, semi koma, peningkatan suhu tubuh sedang, frekuensi nadi dan pernapasan meningkat, tekanan darah biasanya normal, pasien biasanya menunjukkan gejala iritasi meningeal seperti kaku pada leher, tanda Brudzinski (Brudzinski's sign) positif, dan tanda kernig (Kernig’s sign) positif. Sakit kepala menunjukkan aktivasi inflamasi serabut saraf sensorik trigeminal, gejala yang berlanjut dengan muntah, kaku kuduk menandakan sudah terjadi iritasi meningeal.

Untuk pelaku perjalanan ke daerah endemik jika timbul gejala sakit kepala , demam jangan dianggap sepele, segera berobat untuk mendapatkan penanganan yang tepat untuk menghindari komplikasi dan gejala sisa yang disebabkan oleh penyakit meningitis.

Pencegahan meningitis dapat dilakukan dengan cara pencegahan primer, pencegahan sekunder dan pencegahan tersier. 

  1. Pencegahan primer bertujuan untuk menurunkan risiko meningitis bagi individu, hal ini bisa dilakukan dengan pemberian vaksinasi agar terbentuk kekebalan tubuh.

  2. Pencegahan sekunder dapat dilakukan dengan deteksi dini kejadian meningitis pada pelaku perjalanan. Untuk pelaku perjalanan haji, diberikan K3JH (Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji) yang dibagikan ke jemaah dan distempel oleh petugas karantina pada saat kedatangan di debarkasi, serta dilakukan pengamatan selama 14 hari pertama sejak kedatangan di Indonesia. 

  3. Pencegahan tersier bertujuan untuk mencegah kerusakan lanjut, dengan menurunkan risiko kelemahan dan kecacatan akibat meningitis.

Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati

Penulis : dr. Desrida, M.Biomed

Hit: 589

 
 

Komentar Anda

Aplikasi BKK

Survei Kepuasan Pelanggan


Keterangan:

   Excellent    Good    Average    Bad    Very Bad

Agenda Kegiatan

Rabu, 06 Agustus 2025

  • » 
    Visitasi Klinik

Agenda Kegiatan Lainnya

Video Terbaru

Media Sosial :

Layanan Telpon : 0751-61637